Langsung ke konten utama

Postingan

Ectopic Pregnancy

Sudah lama kupendam ini semua.. Hanya orang orang lingkup kecilku yang tahu. Dan kupikir untuk apa menceritakan yang belum rezekiku..  Bulan juli 2022 Suami bernegosiasi untuk ayo kita lakukan program hamil lagi, semua akan ada obatnya katanya.. Namun aku terus ragu tentang kondisi dan keuangan. Ia selalu bilang kalau dari kami ada yang memang tidak bisa kami akan berkomitmen untuk tetap bersama. Akhirnya setelah perdebatan panjang dan dengan keyakinan yang diberikan suami aku memutuskan yuk cari tahu tentang program itu.  Berawal aku tanya tanya dengan rekan yang kerja di salah satu RS yang menangani hal tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk yuk tanya langsung ke RS sadewa di IVF centre. Disana kami mendapatkan informasi ada program hamil dengan paket untuk mengetahui kondisi awal. Setelah melihat tentang biaya kami berdua merasa Insya Allah mampu dan masih bisa di jangkau.  Banyak proses yang kami lakukan, pertama suami cek sperm kemudian di konsultasikan kepada dr andrologi, aku
Postingan terbaru

Ramadan 1444 H

Terakhir posting Ramadan 2 tahun lalu..  Tidak banyak berubah dari kehidupan, berjalan sebagaimana mestinya. Aku pun heran apa emang akunya yang terlalu ada di zona nyaman sehingga tidak ada keinginan untuk maju atau sebenarnya hidup kayak gini..  Tapi dari semua itu, aku merasa ini nyaman dan ini membuat aku bahagia..  Mudah mudahan ini yang seharusnya aku syukuri..  Tidak ada mimpi besar, let it flow.. Apakah itu salah?  Punya target tapi kalau gak ke sampaian aku selalu sounding untuk it okay.. Dan sedihnya gak terlalu lama..  Bismillah.. Semoga aku dan suami selalu dilembutkan hatinya untuk selalu bersyukur.. Dijauhkan dari mara bahaya, dan diberikan kesehatan. Aamiin

Pelajaran dari Ramdhan 1441 H

Memilih tidak mengeluh dengan efek dari pandemi ini. Alhamdulillah masih bisa bertemu dengan Ramadhan, bukan mau riya'. Tp Alhamdulillah aku bahagia sekali bisa beribadah bersama dengan suami. Mungkin jika tidak ada pandemi kita tidak bisa melakukan ibadah bersama sama terus. Kedekatan kita juga semakin baik, komunikasi terus diperbaiki. Dan yang paling penting aku lagi belajar bagaimana mendengdalikan pikiranku sendiri. Dulu selalu banyak pikiran negatif yang hadir di kepalaku. Gimana kalo ini terjadi? Gimana kalo itu terjadi? Giimana gimana yang lain. Bahkan itu terlalu berlebihan sudah berlebihan banget malah. Aku jadi insecure sendiri. Beberapa artikel sudah kubaca, diawal ramadhan aku bahkan mau curhat sama psikolog di halodoc. Kepala rasanya sakit memikirikan hal hal yang belum kejadian tapi aku udah bayangin. Entah itu kelebihan atau kekuranganku, aku bisa membayangkan dengan sangat detail dengan pikiranku sendiri. Aku udah ngerasa gak nyaman dengan seperti in

Rasa simpati yang berlebihan

Berita viral lagi tentang anak yang dibully oleh oknum dianggap bercandaan dan video. Video tersebut di unggah dan viral.  Gak tau anak itu siapa namanya. Yang aku tau ia berjualan semacam pastel asli Sulawesi untuk membantu ibunya, nadanya gemuk dan memang kelihatan muka yang polos yang Sayang sama ibunya. Cuma sekilas membaca berita yang menjelaskan kalau sepertinya mendapat kekerasan fisik, sampai di dorong ke sawah. Video tersebut berhasil membuat kemarahan banyak pihak. Kejadian itu sungguh sangat di sayangkan. Pembullyan terhadap yang menurut mereka lemah memang tidak bisa di benarkan. Tidak ada kekerasan yang dibebankan.  Tapi... Efek setelah itu. Sikap kasian atau empati berubah tidak masuk akal. Awal mula diberikan hadiah untuk membatu jualan ibunya oleh salah satu mungkin yutuber gtu ya. Terus viral lagi. Semua merasa iba. Sampai sampai gubernur dari Sulawesi datang ke rumah dan menghadiahkan nya motor. Bayangin! Anak kecil yang punya KTP aja blm, apalagi punya SIM d

Indonesia terserah

Dua hari terakhir di bulan suci. Allah masih menurunkan makhluk kecil bernama covid19 itu ada di muka bumi. Kecil tapi sungguh bisa melumpuhkan semuanya. Kita semua memang tidak ada apa apanya dari kekuasaan Allah, segala macam cara mungkin semua sudah dilakukan ntah itu terbaik apa bukan. Bahkan sekarang ini kami sudah hampir menyerah, pemerintah Indonesia sudah hampir menyerah dengan keputusan keputusan yang di ambil. Bayangkan baru sehari pelonggaran PSBB itu ada sudah ada penambahan lebih dari 900 orang. Ya Allah... Aku selalu berteriak dari hati ya Allah ini bagaimana? Kok bisaaaaaa.. inginkan ini segera berakhir ya Allah. Bagaimana kalau nanti semakin banyak orang yang terpapar. Apakah memang kita harus berdampingan?  Aku bingung ya Allah.. #Day29 #30hari bercerita 

People changed

Awal pernikahan menurut sebagian banyak orang sungguh hal yang sangat menyenangkan. Selalu ditemani, bermesraan, kemana mana bareng, bercanda tawa, bisa hanimum, kalo pergi selalu mesra dan yang pasti tidak ada berantem beranteman. Hal demikian itu yang di gembar gemborkan banyak orang. Terus aku lihat di pernikahanku, satu sampe satu setengah tahun mungkin bahkan mau ke dua tahun awal (padahal sekarang baru 2.5 tahun pernikahan) rumah tangga kami banyak drama, tidak ada tuh yang namanya main keluar tapi gak Berantem dulu, tiap malam hampir aku ditinggal dengan hobinya, komunikasi yang buruk, selisih paham terus, sama sama saling menuntut, bahkan aku sampe merengek rengek dulu kalo mau dianterin ke pasar. Bisa di hitung jari tuh kita baikan, seminggu bisa sampe 3kali berantem dan bahkan gak saling sapa. Sering juga kalo mau berangkat kerja sama sekali gak pamitan, pergi aja gitu. Yang paling parah nih ya, ketika selesai acara ngunduh mantu acara udah kelar malamnya dong aku ditingga

Keputusan bertahan

Rencana yang telah ku buat untuk hidupku jangka panjang dan pendek sekarang berubah lagi. Dulu aku sudah mantap akan pergi dari tempat kerjaku sekarang, tapi ternyata aku masih bertahan disini. Beberapa usaha telah aku coba untuk mempersiapkan kepergian tanpa harus menunggu tidak ada kerjaan. Sudah kukirimkan lamaran lamaran semenjak awal tahun, namun lowongan sedang tidak banyak dan belum aja yang panggil untuk tes. Tiba tiba wabah ini datang. Keuangan kami tidak stabil, untuk bertahan hidup mengandalkan uang tabungan yang apabila dipakai terus menerus akan habis jika salah satu dari kami tidak bekerja. Im fine dengan ini, ada masanya masku tidak bisa memberikan aku pendapatan, aku ikhlas membantunya. Dia tetap berusaha mencari kembali pekerjaan. Keadaan sekolah yang aku bekerja juga tidak baik, pemilik merumahkan sementara guru guru, sebelum ini aku ditawari untuk melanjutkan lagi. Tanpa pikir panjang aku bilang iya Bu aku bertahan. Jujur aku mencari aman, karena aku kalau aku pe