Langsung ke konten utama

Dia yang menemani hariku....

cerita kehidupan

Dia yang menemani hariku....

MAAF? Terdiri dari empat huruf saja, dua huruf konsonan dan dua huruf vokal. Sangat sinkron ternyata. Mungkin itu berarti antara kesalahan dan kebenaran seimbang. Kadang kita memaafkan bukan karena selalu salah, juga saat kita benar. Maksudnya adalah ketika kamu merasa salah dan seseorang merasa benar kamu akan memaafkan diri sendiri atas kesalahanmu. Ya ya mungkin saja demikian!

Memaafkan diri sendiri atas kesalahamu? Yang tidak seharusnya dilakukan? Yang seharusnya bisa kamu lakukan tanpa kesalahan? Kesalahan akibat kelalaian? Akibat kebodohan? akibat keteledoran?

Banyak yang bilang kesalahan bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, apa saja, siapa saja, untuk apa saja! Tapi tidak ini!!!! Tidak kesalahan yang menjijikan ini, berimbas manyalahkan diri sendiri! Merasa bersalah dan berujung merasa gagal.

Gagal sebuah kata sifat yang dijauhi banyak orang, yang semua orang berusaha tidak mendekatinya, semua orang tidak akan pernah menghiraukan disaat dia datang, semua orang mencibir disaat datang pada orang lain, semua memicingkan matanya agar tidak melihat! Semua orang menertawakan sebagai lelucon! Lelucon yang menjijikan saya rasa....

Histeris, marah, benci, sedih, malu, depresi, putus asa ketika kata sifat itu datang tanpa disadari.. kamu terlihat seperti bukan dirimu sendiri berada dipojokan ruangan yang sangat gelap, tapi.. semua orang melihatmu dengan jelas, bahkan dengan sangat jelas, karena apa? Hanya karena kata sifat itu datang, sudah saya bilang! Kamu, siapapun tidak akan menyukai kata sifat itu hadir! Tapi apa? Dia tetap hadir untuk menjadi sahabatmu, untuk menemani sendirimu, untuk mengubah senyum ceriamu, untuk menambah rasa bersalahmu! DIA DIA? Tidak akan pergi, bahkan ketika semua orang perlahan melupakan kehadirannya dalam harimu, dulu! Tapi tetap kamu berdiri tidak sendiri, selalu dan selalu ditemaninya...

Jogja, 10 Oktober 2011


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ulasan tentang Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek

Ulasan Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek – Jenark Maesa Ayu Oleh Silvi Ushliha Buku kumpulan cerpen yang diterbitkan tahun 2006 oleh Gramdeia Pustaka Utama, menceritakan tentang sisi lain kehidupan sesorang yang syarat akan seksualitas dan mencari kepuasan batin, cinta, dan harta. Jenark merupakan penulis wanita indonesia yang sangat produktif dalam menulisa karya-karyanya. Dalam setiap tulisannya ia lebih banyak menceritakan seksualitas dan berbagai polemik psikologi dan sosial di masyarakat, banyak yang mengatakan penulis ini merupakan penulis sastra selangkangan. Namun dibalik itu semua, selalu ada pesan yang disampaikan dalam setiap cerita. Jenark lahir di Jakarta, 14 Januari 1973, sudah memiliki 2 orang anak, Banyu Bening dan Btari Maharani, antologo cerpennya yang sudah dihasilkan jangan main-main (dengan Kelaminmu), Mereka Bilang, saya Monyet! Cerita itu sudah di Filmkan. Buku-buku Jenark memang untuk pembaca dewasa, karena ia menceritakan dengan sangat fulga...

Novemberku tak lagi ceria...

cerita kehidupan Novemberku tak lagi ceria... 15 November disebuah kamar, X : mbak, boleh tanya-tanya gak? Sepertinya kamu lebih expert dibidang ini (23:31) Y : hahahha, kenapa la? (23:41) X : pertanyaanku yang tadi, Kenapa perasaan ini hadir bukan sama orang yang benar benar tepat buat kita? Kenapa mesti sekarang? Sia-sia aja kan Tuhan ciptain “ini”? L (23:44) X : Mbk jangan ketawa ya, uhuhu (23:46) Y : Gak ada yang sia-sia sayang, Tuhan ciptain ini buat kamu belajar. Kamu dikasih sakit biar kamu bisa ngerasain dan menghindarinya lain kali. Kenapa Tuhan kasih orang yang menurutmu ga tepat, itu biar kamu belajar menentukan orang mana yang tepat.. tenang-tenang, semua ada prosesnya pli.. (23:48) X : Jadi Tuhan mengharuskan kita sakit dulu baru seneng? (23:50) Y : itu semua Cuma pemikiran masing-masing orang sih. Mungkin Tuhan cemburu, kamu lebih cinta sama makhluknya yang sebenernya gak harus segitunya juga.. (23:54) X : berarti titik kesalahannya semuanya ada di aku, percaya ke...

Apel bercahaya untuk Hati Ibu

sebuah dongeng untuk Ibu Dahulu kala ketika Tuhan belum menciptakan nabi Adam dan Siti Hawa, para malaikat dan bidadari bebas bermain di Bumi, mereka berlarian dan kejar-kejaran dengan asik, mengambil buah apel yang sudah ranum dipohon, berburu rusa dihutan, memancing ikan disungai, sore harinya mereka kembali lagi ke surga. Bidadari-bidadari itu sungguh sangat cantik ditambah dengan berbagai cahaya warna-warni diseluruh tubuhnya, semua yang melihat pasti terkesima. Pada suatu hari Tuhan menciptakan manusia dari sekepal tanah “hai Para Malaikat dan Bidadari, telah Aku ciptakan manusia, kalian semua harus bersujud kepadanya!” mereka bersujud kepada Adam. Malaikat menemaninya di surga, namun adam terlihat sedih dan kesepian. Bidadari menghadap Tuhan “Tuhanku yang Maha Kuasa, Adam Makhluk mulia dengan akal dan kecerdasannya, namun ia sangat kesepian dan terlihat sangat sedih. Sudikah kiranya Engkau menciptakan teman untuknya?” Tuhan berkata”Aku akan menciptakan istri untuk ada...