sebuah dongeng untuk Ibu Dahulu kala ketika Tuhan belum menciptakan nabi Adam dan Siti Hawa, para malaikat dan bidadari bebas bermain di Bumi, mereka berlarian dan kejar-kejaran dengan asik, mengambil buah apel yang sudah ranum dipohon, berburu rusa dihutan, memancing ikan disungai, sore harinya mereka kembali lagi ke surga. Bidadari-bidadari itu sungguh sangat cantik ditambah dengan berbagai cahaya warna-warni diseluruh tubuhnya, semua yang melihat pasti terkesima. Pada suatu hari Tuhan menciptakan manusia dari sekepal tanah “hai Para Malaikat dan Bidadari, telah Aku ciptakan manusia, kalian semua harus bersujud kepadanya!” mereka bersujud kepada Adam. Malaikat menemaninya di surga, namun adam terlihat sedih dan kesepian. Bidadari menghadap Tuhan “Tuhanku yang Maha Kuasa, Adam Makhluk mulia dengan akal dan kecerdasannya, namun ia sangat kesepian dan terlihat sangat sedih. Sudikah kiranya Engkau menciptakan teman untuknya?” Tuhan berkata”Aku akan menciptakan istri untuk ada...
glaube nicht alles, was du hoerst. sage nicht alles, was du weisst. tu nicht alles, was du willst. lieb' nicht alles, was du siehst.. _Alter deutscher Sprach_