Sudah ku rencanakan akan memasak apa untuk buka puasa nanti, tapi lagi lagi rencana ku gagal. Kenapa? Bukan karena aku malas untuk memasaknya tapi karena frist Queen ku ingin masak ini itu, kupikir karena ini adalah waktu yang harus berhemat maka rencanaku ku undur dulu.
Sekali waktu aku mengalah. Tapi kok lama kelamaan kek gini terus, gimana gak kesal. Ditanya mau masak apa "hari ini masak urab ya Bu" beliau menimpali kurang kelapanya tadinya mau bikin megono bla bla bla kalimat yang menguntungkan keinginan yang mau ia masak.
Hari ini aku gak bisa menunjukkan ekspresi kesalku. Aku bilang "manut ibu aja" langsung pergi masuk ke kamar. Bagaimana gak kesal, apa salahnya anak menantu nya masak yang di inginkan gak selamanya kita manut semua yang beliau suka. Aku kesal sekali hari ini.
Aku diam dikamar lama sekali, mas bojo memaksa mengajakku keluar padahal kami tidak butuh apa apa waktu itu, "temenin aku beli nutrisari yuk" pintanya, aku masih diam tidak mengiyakan. Dia maksa sekali kali ini. Akhirnya aku luluh juga, padahal setelah sampai warung ia tidak jadi membelinya, tapi membelikanku keperluan buat memasak yang aku pengen. Di perjalanan aku hanya berucap sesekali saja, menceritakan kejadian tadi, aku heran mas ku tidak bicara apa apa tentang curhatanku, dia memilih menjadi penengah selalu begitu. Aku bercerita aku seperti tidak diberi kesempatan untuk bereksplorasi keahlianku untuk memasak, sampai kapan aku seperti ini? Dia cuma jawab sangat simpel "kalau kamu mau masak, masak aja gapapa walaupun double double" begitu lah suamiku. Selalu jadi penengah diantara kami dengan drama dramanya.
#Day11
#30hariBercerita
Komentar
Posting Komentar