Memilih tidak mengeluh dengan efek dari pandemi ini. Alhamdulillah masih bisa bertemu dengan Ramadhan, bukan mau riya'. Tp Alhamdulillah aku bahagia sekali bisa beribadah bersama dengan suami. Mungkin jika tidak ada pandemi kita tidak bisa melakukan ibadah bersama sama terus. Kedekatan kita juga semakin baik, komunikasi terus diperbaiki. Dan yang paling penting aku lagi belajar bagaimana mendengdalikan pikiranku sendiri.
Dulu selalu banyak pikiran negatif yang hadir di kepalaku. Gimana kalo ini terjadi? Gimana kalo itu terjadi? Giimana gimana yang lain. Bahkan itu terlalu berlebihan sudah berlebihan banget malah. Aku jadi insecure sendiri. Beberapa artikel sudah kubaca, diawal ramadhan aku bahkan mau curhat sama psikolog di halodoc.
Kepala rasanya sakit memikirikan hal hal yang belum kejadian tapi aku udah bayangin. Entah itu kelebihan atau kekuranganku, aku bisa membayangkan dengan sangat detail dengan pikiranku sendiri. Aku udah ngerasa gak nyaman dengan seperti ini. Aku udah resah, ketika cerita sama misua hati mulai tenang. Tapi beberapa saat aku kembali dalam imajinasi ku sendiri. Aku udah capek dengan pikiran seperti itu.
Dengan rasa yang sangat campur aduk. Aku mulai mengganti doaku, yang awalnya doaku selalu minta sesuatu yang aku pikirkan jangan terjadi. Yang selalu meminta dan mengeluh sama Allah. Aku mengganti nya dengan pertama tama selalu berterima kasih pada Allah karena aku diberikan nikmat yang baik dihari ini, semoga nikmat ini menjadi berkah dan menjadi barokah juga untuk hidupku. Aku berterimakasih kepada Allah atas kesehatan, udara, makanan, kedamaian yang sudah diberikan. Aku berterimakasih kepada Allah dengan menempatkan diriku dikeluarga yang baik, yang sayang dan mencintai aku sepenuh hati. Aku berterimakasih sama Allah telah membimbing keluargaku dan diriku sendiri untuk selalu beribadah kepadaNya. Aku berterimakasih kepada Allah atas kemudahan yang selalu diberikan kepada keluarga kami. Baru aku meminta doa doa yang menjadi harapan. Aku selalu memohon tanpa memaksa tidak seperti dulu yang maunya harus segera terlaksana.
Ternyata doa itu ngaruh sekali efeknya. Memang benar tidak ada doa yang tidak Allah kabulkan. Allah sungguh baik kepada kita, kepadaku, dan keluargaku. Aku berusaha tidak mengeluh, aku mau menganggap ini adalah nikmat dari Allah.
Aku masih dalam tahap belajar, yang jauh sekali dari rasa sempurna. Aku yang kadang seringnya banyak goyang. Aku yang sering ketika berekspektasi terlalu tinggi tapi ternyata tidak terjadi lalu kecewa. Aku yang selalu insecure tentang hari esok. Semoga Allah senantiasa memberikan kepada kita Rahmat, nikmat, berkah dan barokah kepada sisa umur kita. Aamiin.
Mari belajar mengurangi mengeluh dari hal kecil.
Bismillah.
#day31
Komentar
Posting Komentar