Langsung ke konten utama

Matakuliah Pariwisata

cerita kehidupan


(hanya pendapat)
Beruntunglah mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa seperti: Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, Arab, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Jepang dsb. Tentu kita belajar bahasa untuk dapat berkomuniakasi dengan baik, berkomunikasi saja tidak cukup untuk menjadi manusia sukses, tujuan mengenyam sekolah sampai perguruan tinggi tidak hanya untuk dapat berkomunikasi, toh belajar bahasa bisa dengan belajar secara ototidak. Jadi seberapa profitkah kita mengambil jurusan bahasa? Sebentar, kita melihat lingkungan dan geografis negara kita, Indonesia. Geografis yang diberi anugerah Tuhan berlimpah ruah, hutan, gunung api, laut, pulau, berada dititik katulistiwa. Memang sudah banyak pengusaha melirik dan mengembangkan pasar pariwisata dengan menjual kekayaan dan keindahan alam yang dimiliki, tentu tidak hanya pengusaha tanah air saja yang tertarik mengembangkan lahan pasar ini. Perkembangan dari tahun-ke tahun terbukti dengan kurva yang semakin naik, marketing digencarkan “visit Indonesia” menjadi jargon dari pemerintah agar lebih dapat menarik wisatawan asing, tentu tidak hanya mengudang wisatawan untuk melariskan pariwisata indonesia, tentu berharap semakin banyaknya investor asing menanamkan sahamnya di bumi Khatulistiwa ini. Strategi itu lumayan ampuh menambah devisa negara.
Pemerintah dengan hanya memberikan anggaran 20% dari APBN untuk pendidikan, berharap kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) dapat menghasilkan Sumber Daya Alam (SDM) yang tidak hanya siap kerja, namun dapat mensukseskan indonesia menjadi negara maju. Menjadi negara maju berarti tidak hanya kuat dalam ketahanan politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan namun termasuk dalam aspek lainnya, contohnya pariwisata. Tentu DIKTI memiliki kebijakan kepada Universitas-Universitas yang ada di Indonesia yang memiliki fakultas dengan program kepariwisataan untuk lebih konkrit lagi mencetak SDM yang dapat mengembangkan pariwisata Indonesia.
Universitas Negeri Yogyakarta dengan basis pendidikan, berusaha mencetak SDM agar kelak menjadi pengajar disekolah, semua fasilitas yang baik dan berkualitas dianggarkan oleh UNY agar menghasilkan SDM yang akan mensukseskan Indonesia dalam segi pendidikan. Fakultas Bahasa dan Seni, berusaha mencetak lulusannya menjadi SDM yang Taqwa, Cendekia Madiri (visi UNY), juga mengarapkan mahasiswanya menjadi pengajar profesional dengan program yang diambil, mandiri terhadap masa depan, mengasilkan SDM yang berkualitas masa depan dirinya maupun negara. Saya mencoba menilik dari jurusan bahasa (karena saya jurusannya bahasa, hee). Bahasa menjadi alat komunikasi yang sangat krusial, seperti yang sudah saya singgung di awal, bahwa tidak cukup menjadi manusia yang sukses berkomunikasi dengan yang lain, namun ilmu yang dapat dari bangku kuliah dapat diaplikasikan untuk kebutuhan dan memenuhi kebutuhannya. Sangat banyak peluang yang ditawarkan dari jurusan bahasa sendiri, bicara bahasa tidak bisa ditinggalkan dari sastranya, bahasa dan sastra merupakan sebuah kesatuan. Peluang kerja seperti : penulis, ahli lingusitik, penterjemah, pengajar bahasa, peneliti, juga tentu bisa dibidang pariwisata. Pariwisata juga tidak bisa dipisahkan dalam keahlian bahasa seseorang, mengunjungi tempat wisata menjadi hal yang paling utama untuk memahami yang menjadi objek wisata tersebut, melihat animo yang sangat besar dari pasar pariwisata yang sangat menjanjikan, peluang ini tentu tidak disia-siakan jurusan bahasa asing yang ada di FBS, fakultasa bekerjasama dengan jurusan-jurusan untuk memberikan pengarahan langsung kepada mahasiswanya dengan mengadakan matakuliah yang memberi pengetahuan tentang pariwisata.

 Salah satu jurusan bahasa asing yang ada di FBS adalah bahasa Jerman, jurusan memberikan matakuliah wajib kepada mahasiswanya seperti DSV (Deutsch für spezielle Verwendung) I dan II, mahasiswa diberikan pengetahuan dan dilatih kemampuan berbahasa secara lisan, DSV I memiliki tujuan mahasiswa mampu menggunakan ujaran-ujaran lisan khusus dalam bahasa jerman yang digunakan dalam bahasa perhotelan, mata kuliah ini lebih menekankan kepada kecakapan kita untuk bekerja sebuah hotel. DSV II bersama Herr Iman, membuat program baru dengan membuat proyek Travel agent Pariwisata, diberikan arahan-arahan cara publikasi seperti membuat pamflet, brosur, leaflet, marketikng secara online blog, atau web, menyusun paket wisata dalam proyek masing masing, merupakan tantangan baru bagi mahasiswa lebih real ke dalam dunia kerja yang akan dihadapi kelak.

 Matakuliah selanjutnya Freier Vortrag I, bertujuan memberikan berbahasa jerman secara lisan tentang tema-tema pariwisata, Freier Vortrag I dan II, mengajak mahasiwa belajar mengetahui seluk beluk menjadi guide yang profeisonal, tata cara berbicara, sikap dan menyampaikan informasi yang jelas kepada wisatawan. Matakuliah pariwisata menjadi sangat menarik, karena lebih ke praktik dan sedikit teori. Tentu ini menjadi kebijakan yang sangat baik, mahasiswa diperkenalkan langsung ke dalam dunia kerja. Penyelesaian masa studi untuk saat ini masih menjadi momok kebanyakan mahasiswa, penyelesaian akhir untuk mahasiswa adalah menyelesaikan dedikasi terakhir untuk kampusnya dengan menyelesaikan membuat karya ilmiah yang sering disebut skripsi, skripsi merupakan kesimpulan akhir dari ilmu yang didapatkan saat dibangku kuliah, mahasiswa diperbolehkan memilih konsentrasi dalam penulisan karya ilmiah tersebut sesuai minatnya masing-masing. Dijurusan bahasa Jerman hanya memiliki 3 konsentrasi, yaitu: Pendidikan, Sastra dan linguistik.
Lalu bagiamana dengan mahasiswa yang berminat menulis karya ilmiah akhirnya dalam bidang pariwisata?
____belum ada jawaban___

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ulasan tentang Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek

Ulasan Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek – Jenark Maesa Ayu Oleh Silvi Ushliha Buku kumpulan cerpen yang diterbitkan tahun 2006 oleh Gramdeia Pustaka Utama, menceritakan tentang sisi lain kehidupan sesorang yang syarat akan seksualitas dan mencari kepuasan batin, cinta, dan harta. Jenark merupakan penulis wanita indonesia yang sangat produktif dalam menulisa karya-karyanya. Dalam setiap tulisannya ia lebih banyak menceritakan seksualitas dan berbagai polemik psikologi dan sosial di masyarakat, banyak yang mengatakan penulis ini merupakan penulis sastra selangkangan. Namun dibalik itu semua, selalu ada pesan yang disampaikan dalam setiap cerita. Jenark lahir di Jakarta, 14 Januari 1973, sudah memiliki 2 orang anak, Banyu Bening dan Btari Maharani, antologo cerpennya yang sudah dihasilkan jangan main-main (dengan Kelaminmu), Mereka Bilang, saya Monyet! Cerita itu sudah di Filmkan. Buku-buku Jenark memang untuk pembaca dewasa, karena ia menceritakan dengan sangat fulga...

sebuah Angket untuk kita Mahasiswa PB Jerman

cerita kehidupan Saat matakuliah Kakur, entah kenapa terfikir sebuah pertanyaan : “ Apabila kelak kita menjadi guru Bahasa Jerman. Pada suatu hari ada seorang sisiwa menanyakan kepada kita: ‘Pak/bu kena[a kita harus belajar bahasa asing dan apa manfaatnya untuk kita sekarang dan nanti?’” - Mona : belajar bahasa asing itu penting. Karena dijenjang pendidikan yang lebih tinggi atau dunia kerja, kita bakal berhadapan dengan istilah istilah asing yang tidak akan kita mengerti kalau tidak belajar bahasa asing, misalnya kalau kita akan kuliah di Hubungan Internasional atau FISIPOL. Selain itu, di dunia kerja nanti kita akan bekerja sama dengan partner/perusahaan asing. Gak lucu kalau gak menguasai satupun bahasa asing. Menguasai dua bahasa atau lebih adalah nilai plus-plus dan memudahkan kamu menerima dalam suatu bidadang pekerjaan tertentu. - Laila: ‘ Karena dengan belajar bahasa asing kita dapat berkomunikasi dengan orang lain/dengan negara lain. Dengan demikia...

Apel bercahaya untuk Hati Ibu

sebuah dongeng untuk Ibu Dahulu kala ketika Tuhan belum menciptakan nabi Adam dan Siti Hawa, para malaikat dan bidadari bebas bermain di Bumi, mereka berlarian dan kejar-kejaran dengan asik, mengambil buah apel yang sudah ranum dipohon, berburu rusa dihutan, memancing ikan disungai, sore harinya mereka kembali lagi ke surga. Bidadari-bidadari itu sungguh sangat cantik ditambah dengan berbagai cahaya warna-warni diseluruh tubuhnya, semua yang melihat pasti terkesima. Pada suatu hari Tuhan menciptakan manusia dari sekepal tanah “hai Para Malaikat dan Bidadari, telah Aku ciptakan manusia, kalian semua harus bersujud kepadanya!” mereka bersujud kepada Adam. Malaikat menemaninya di surga, namun adam terlihat sedih dan kesepian. Bidadari menghadap Tuhan “Tuhanku yang Maha Kuasa, Adam Makhluk mulia dengan akal dan kecerdasannya, namun ia sangat kesepian dan terlihat sangat sedih. Sudikah kiranya Engkau menciptakan teman untuknya?” Tuhan berkata”Aku akan menciptakan istri untuk ada...