Langsung ke konten utama

kopi itu apa sih?





RESENSI FILOSOFI KOPI
Karya : Dewi Lestari

Filosofi Kopi merupakan karya yang dikumpulkan dewi lestari dalam kurun waktu 10 tahun. Dee nama pena dari Dewi Lestari, mulai dikenal sebagi penulis, setalah novel tetralogi Supernova karyanya diterbitkan.  Filosofi Kopi diterbitkan pertama kali tahun 2006, dalam bukunya terdapat berbagai prosa, cerita pendek, ataupun hanya tulisan pendeknya saja, namun ceritanya tetap asik utuk diikuti sampai akhir, yang paling menarik menurut saya dalam buku filosofi kopi ini, yang berjudul filosofi kopi dan Rico de Coro. Bahasanya yang sederhana namun dapat menghipnotis pembaca untuk menyelesaikan semua tulisannya.
Filosofi kopi bercerita tentang Ben dan Jodi yang bersahabat sejak lama, Ben merupakan pemuda yang gigih, ulet dan memiliki ambisi untuk mengetahui racikan racikan kopi terenak didunia, dari cappucino hingga coffe late. Ben menari tahu sampai keberbagai belahan dunia untuk memenuhi ambisinya. Joddy seorang lulusan administrasi yang hanya tahu tentang profit dan opportunity, menyerhkan semua tabungannya untuk bersama-sama dengan Ben membangun sebuah cafe. Bisnis mereka berawal berjalan biasa saja, pengunjung tertarik pada penjelasan Ben saat ia membuat kopi yang terletak ditengah cafe agar semua pengunjung dapat melihat. Kedai mereka dinamai “filosofi Kopi” karena Ben menerangkan bahwa setia orang memiliki selera dalam meminum kopi mencerminkan kepribadian masing-masing. Inovasi inovasi yang dibuat Ben dalam membuat kopi terenak di dunia berhasil membangun pendapatan kedai kopi mereka. Masalah dimulai ketika seorang pengusaha kaya menantang Ben membuat kopi yang sempurna dan menghadiahi ia 50 juta apabila itu berhasil. Karena Ben mempunyai ambisi yang besar untuk membuat kopi yang paling enak, ia menerima tantangan tersebut. Ben setiap hari meracik, dan akhirnya ia berhasil mendapat hadiah 50 juta, kopi itu di namai “ben’s Prefecto”.  “ben’s Prefecto” menjadi menu spesial di kedai Filosofi Kopi mereka, pada suatu hari ada seorang bapak paruh baya dari jawa datang ke kedai mereka, Ben menawarkan menu spesialnya itu, setelah meminum bapak itu tidak memuji “ben’s Prefecto”. Ben merasa terhina karena hanya bapak itu yang memberi pujian lumayan untuk “ben’s Prefecto”.
Ben naik pitam dan menanyakan dinama ada kopi yang lebih enak dari kopinya, bapak itu memberikan peta sederhana kepadanya, Ben dan Joddy langsung mencari kedai kopi. Mereka sangat penasaran ada kopi yang mengalahkan rasa “ben’s Prefecto”, setalah lama dalam pencariaan mereka menemukan, kedai itu berada dipedalaman jawa tengah, berbentuk seperti gubuk reot, diatas bukit, namun banyak orang yang datang untuk menikmati kopi tiwus. Kopi yang tumbuh secar alami dipelataran rumah bapak seno, pemilik kedai kopi tiwus. Nama tiwus sendiri berasal dari almarhum putri pak seno yang senang bermain dipohon kopi dan sering mengucapkan tiwus-tiwus. Setelah mecoba Ben dan Joddy merasakan kopi yang mencerminkan berbagai rasa, sedih, bahagia, lega, nyaman, tenang, semangat kembali dsb, sesuai yang meminum kopi. Ben merasa kalah karena sudah menganggap karyanya “ben’s Prefecto” dulu merupakan kopi ternikmat didunia, “ben’s Prefecto” hanya mencetuskan rasa sempurna tidak seperti kopi tiwus yang mencetuskan berbagai rasa.
Ben dan Joddy kembali ke Jakarta, Ben masih terpukul dan memohon mengundurkan diri dari kedai “Filosofi Kopi” mereka. Pada akhirnya Joddy menyadarkan bahwa seorang barista  hanya pembuat kopi tidak lebih dari itu. Ben dan Joddy membuka kedai kopi mereka kembali.
 Dalam bukunya Dee, sangat jelas menceritakan bagaiman pembuatan kopi secara mendetail, semua ini dibutuhan pengetahuan yang sangat jarang dipakai oleh penulis penulis lain.
Sama halnya denga cerita Rico de Coro yang menceritakan sebuah kerajaan Kecoak yang berada dirumah keluarga Handoyo, Dee menceritakan jalan cerita menjadi sudut pandang sebagai Rico de Coro seekor kecoak, yang jatuh cinta kepada Sarah, anak bungsu dari Keluarga Handoyo. Rico merupakan putra mahkota dari raja mereka “Hunter”. Permasalahan yang ada merupakan permasalah yang biasa dihadapi sekawanan kecoak dalam rumah, yang sering diburu dan dibunuh, karena dianggap jelek, jijik dan bau. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hubungan Gigi dan senyuman

cerita kehidupan senyum itu tidak memelukan gigi, tinggal tarik aja simpul bibirmu.. itu saja beres saya rasa! tapi ooh tapi kawaan, gigi pun punya andil besar dalam pembuatan senyum yang manis, juga tawa yang lucu.. eeeh gigi itu ternyata ada yang tumbuh akhir akhir, senang saat ada yang bilang waah gigi belakang uda tumbuh ya? itu artinya uda gede.. aaah gede? tua iya! hahhaahha yuk cek info kenapa gerangan bikin sakit, juga bikin mumet, bikin mood ku rusak: Gigi geraham bungsu sering disebut demikian karena merupakan gigi yang terakhir tumbuh pada rahang, baik rahang atas maupun rahang bawah. Di literatur ”bule” biasanya di sebut Wisdom teeth karena gigi tersebut biasanya tumbuh pada usia 18-20 tahun, pada usia ini ketika gigi tersebut tumbuh seseorang di anggap sudah dewasa atau bijaksana. Dengan perkembangan jaman dan pola makan yang semakin lunak, manusia-pun mengalami evolusi, ukuran rahangnya mengecil yang tidak mencukupi untuk menampung ke 32 giginya. Kondisi ters...

Novemberku tak lagi ceria...

cerita kehidupan Novemberku tak lagi ceria... 15 November disebuah kamar, X : mbak, boleh tanya-tanya gak? Sepertinya kamu lebih expert dibidang ini (23:31) Y : hahahha, kenapa la? (23:41) X : pertanyaanku yang tadi, Kenapa perasaan ini hadir bukan sama orang yang benar benar tepat buat kita? Kenapa mesti sekarang? Sia-sia aja kan Tuhan ciptain “ini”? L (23:44) X : Mbk jangan ketawa ya, uhuhu (23:46) Y : Gak ada yang sia-sia sayang, Tuhan ciptain ini buat kamu belajar. Kamu dikasih sakit biar kamu bisa ngerasain dan menghindarinya lain kali. Kenapa Tuhan kasih orang yang menurutmu ga tepat, itu biar kamu belajar menentukan orang mana yang tepat.. tenang-tenang, semua ada prosesnya pli.. (23:48) X : Jadi Tuhan mengharuskan kita sakit dulu baru seneng? (23:50) Y : itu semua Cuma pemikiran masing-masing orang sih. Mungkin Tuhan cemburu, kamu lebih cinta sama makhluknya yang sebenernya gak harus segitunya juga.. (23:54) X : berarti titik kesalahannya semuanya ada di aku, percaya ke...