Langsung ke konten utama

Ketika tau bukan pilihan hatinya

cerita kehidupan

Alina terpaku begitu saja dari kejauhan sepasang kekasih berjalan beriringan, tanpa didekatipun ia tahu pria itu, pria yang mengenakan kemeja coklat bergaris adalah seseorang  yang  sangat  dikenalnya. Mata bulatnya berkaca-kaca, tangannya bergetar, ia kehilangan senyumnya. “aku kuat”, “aku kuat”, “aku kuat” gumannya.
***
Sesosok wanita mengenakan stelan kemeja berwarna merah, duduk terpaku menatap jauh melalui jendela ruangannya, tepat disamping komputer kerjanya, ruangan dibiarkan gelap, ia terlihat malas beranjak dari duduknya hanya sekedar untuk menyalakan lampu, cuaca sekarang ini memang sangat buruk, tiba-tiba panas, tiba-tiba badai. Ia sesekali menguatkan lipatan tangannya, berusaha melindungi dari hembusan angin badai disertai hujan lebat yang masuk lewat jendelanya. Raut mukanya tidak seperti melamun, ia memikirkan seseorang, seseorang yang dulu pernah membuatnya tersenyum, mengajarinya banyak hal, seseorang yang selalu ia nanti senyumannya dipagi hari, seseorang yang menjadikannya sekuat ini, kuat dari sakit, ia bahkan tidak pernah berharap lain darinya, ia hanya berharap senyuman pria itu alasannya karenanya. Dia berpengaruh besar dalam hidupnya. Tiba tiba pintu terbuka, ia kaget.
“alina, kenapa kau masih disini? Segeralah bersiap-siap 3 jam lagi sahabat kita menikah”
“ya” jawabnya
Ia bergegas merapihkan mejanya dan mengambil kunci mobilnya. Dalam perjalanan ia meneruskan lamunannya, teringat kejadian 2 tahun lalu, pria itu sudah memilih pilihan hatinya, ia masih sendiri, darinya ia belajar menunggu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Märchen – Marienkind - Brüder Grimm

Anak Maria diterjemahkan oleh: Silvi Ushliha untuk memenuhi tugas akhir Ueberzetsung D-I yogyakarta, 6 Januari 2013 Dipinggiran hutan yang sangat besar, hiduplah seorang penebang kayu dengan istrinya. Ia hanya memiliki satu orang anak, anaknya seorang perempuan masih 3 tahun. Mereka sangat miskin, karena mereka tidak memiliki banyak Roti dan Sosis setiap harinya, untuk mereka makan.   Pada suata hari penebang kayu lebih awal pergi ke Hutan untuk bekerja. Dan   ia menebang kayu, disana berdiri seorang yang cantik, Wanita yang lebih besar darinya, ia mengenakan mahkota di kepalanya terbuat dari cahaya bintang, ia lalu berkata kepada tukang kayu: “aku adalah Bunda Maria, Ibu dari Jesus. Kamu sangat miskin dan kekurangan. Berikan anakmu padaku. Aku akan merawat, menjadi ibunya dengan baik”. Penebang kayu mendengarjan. Ia menjemput anaknya dan menyerahkan kepada Bunda Maria, lalu mereka pergi menuju surga. Hidupnya bertambah baik. Mereka makan rotimanis dan meminum susu ma

Menyendiri

Hari Sabtu pulang cepat dan mas bojo masih kerja. Rasanya gak pengen pulang dulu. Mau ngajakin temen main belum kontak dari pagi, jadinya males nunggu, males kebawah juga (sekarang udah jadi anak atas) Alhasil mampir deh kesini, tempat nongkrong yang jaman kuliah selalu kesini ini cabang baru lagi.  Dateng sendirian, niatnya mah sambil ngerjain tugas tapi karena ada wifi gratis jadinya malah yutuban.  Ternyata, dampaknya lumayan sama diriku (alah bilang aja gak suka dirumah) hahaha Eh tapi beneran bikin fresh gak monoton pergi-sekolah-rumah seminggu keknya gitu terus. Untuk harga di bowling naiknya banyak ya, sup buah yang di kemas jadi ala ala cafe sama suasana yang asik banget buat Nongki.  Maulah kesitu lagi sambil nongkrong sama mas bojo. 

Ectopic Pregnancy

Sudah lama kupendam ini semua.. Hanya orang orang lingkup kecilku yang tahu. Dan kupikir untuk apa menceritakan yang belum rezekiku..  Bulan juli 2022 Suami bernegosiasi untuk ayo kita lakukan program hamil lagi, semua akan ada obatnya katanya.. Namun aku terus ragu tentang kondisi dan keuangan. Ia selalu bilang kalau dari kami ada yang memang tidak bisa kami akan berkomitmen untuk tetap bersama. Akhirnya setelah perdebatan panjang dan dengan keyakinan yang diberikan suami aku memutuskan yuk cari tahu tentang program itu.  Berawal aku tanya tanya dengan rekan yang kerja di salah satu RS yang menangani hal tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk yuk tanya langsung ke RS sadewa di IVF centre. Disana kami mendapatkan informasi ada program hamil dengan paket untuk mengetahui kondisi awal. Setelah melihat tentang biaya kami berdua merasa Insya Allah mampu dan masih bisa di jangkau.  Banyak proses yang kami lakukan, pertama suami cek sperm kemudian di konsultasikan kepada dr andrologi, aku