Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Resah

Akhir akhir ini aku memiliki banyak kekhawatiran untuk hari esok. Aku tahu jika hari esok sudah dituliskan dan ditetapkan oleh sang pencipta Allah. Tapi ternyata aku tidak paham. Aku tidak pernah mempraktekkan itu dalam hidupku. Finally aku mempunyai kekhawatiran yang lebih besar dari yang lain. Sekarang aku sadar ternyata ini akan mempengaruhi keseluruhan hidupmu, terutama kesehatan fisik dan mental. Yang paling nakutin adalah mental. Sampai sekarang aku gak tau caranya bagaimana mengurangi kecemasan dalam diriku sendiri.  Aku tidak tau harus mencari dan curhat kesiapan? Soalnya saat ini lagi hype nya awere kesehatan mental.  Aku tahu, kecemasan ini akan datang lalu pergi, tapi nanti datang lagi. Ketika kecemasan itu datang, segala pemikiran positif yang kamu punya akan kalah semua. Yang dalam pikiran mu hanya kejadian yang buruk, yang seolah olah akan terjadi beneran. Padahal itu hanya dalam imajinasi saja. Akupun heran kenapa pikiran buruk ini berkembang dengan sangat hebat

Bantuan

Pandemi ini benar benar memiliki dan menghasilkan banyak cerita dari pribadi masing masing. Oh my God! Banyak banget yang pengen aku bagi, tapi maafkan karena aku belum pandai menulis yang langsung mengena dan kalimat nya juga masih acak Adul. Balik lagi ke pandemi, banyak korban, banyak kejadian di luar nalar, banyak kejadian yang mengharuskan untuk punya kesabaran tinggi, dan masih banyak lagi. Contoh kecil, kamu satu satu orang di keluarga yang bekerja, hasil kerja mu semua untuk membiayai kebutuhan sehari hari, tiba tiba perusahaan koleps dan ya finally kamu juga harus diberhentikan bahasa halusnya sih dirumahkan. Sebagai karyawan harus terima karena kondisi sulit ini. Ya mau gimana lagi. Semua sama sama rugi. Lebih rugi lagi ketika perusahaan sama sama tidak berusaha untuk memperjuangkan karyawan nya. Keputusan berubah ubah, awal perjanjian ketika dirumahkan dapat 20% dari gaji, lalu diturunkan lagi 15%, ehh ternyata dapatnya cuma 5%, itupun jam kerja yang dikerjakan hangus tanpa

First Queen

Disebuah kerajaan terdapat dua ratu. Tentu ada ratu yang sesungguhnya.  Aku menganalogikan ibu mertua sebagai first Queen. Menurutku itu pas banget, karena ya memang kita datang ke istananya. Sebagai second Queen memang banyak kendala. Banyak banget. Siapa sih yang gak punya kendala sama first Queen. Di belahan dunia manapun sepertinya perbedaan dan sedikit persaingan itu ada banget. Tapi tergantung yang nanggepin. Tergantung second Queen mau memperlakukan bagaimana, tapi juga faktor sikap frist Queen juga penting banget sih.  Btw, Alhamdulillah kami di rumah lumayan bisa menyikapi dengan porsi masing masing. My first Queen baik banget orangnya, karena dari dulu masku itu anak laki atu artunya, tentu perlakuan akan sama seperti masih kecil, semua pekerjaan rumah ditandangi sendiri, sampai waktu awal awal menikah masku mau berangkat kerja aja bekal makanannya mau di siapkan. Tentu aku merasa agak gimana karena sebagai queen baru pengen semuanya aku yang nyiapin. Dan sampai

Garis satu

Pagi setelah sahur dan subuhan kuterlelap lagi, terbangun karena panggilan alam, kulirik rak dikamarku ada satu tes kehamilan, dalam hati kecil gak usah di tes dulu, tp aku terlalu penasaran karena tamu merah belum kunjung Dateng juga sekitar 5 hari ini. Akhirnya kuberanikan diri membaca bungkus itu, dan akhirnya.. garis satu lagi. (Lagi) (lagi) entah sudah berapa bungkus tes ini yang aku pakai untuk mengecek. Setiap perjalanan dari kamar ke kamar mandi selalu khawatir dag-dig-dug dan rasa gak karuan lainnya. Setiap langkah pun selalu meminta ini tes yang terakhir dan mendapatkan garis dua.  Tapi, lagi ini belum waktu kami untuk mendapat kabar gembira itu. Mungkin jika kami mendapat sekarang belum tentu juga kami endingnya akan gembira. Iya, Allah masih menunda keinginan dan harapan kami. Setiap bulan dan sebulan belakangan ini kami merasa kami tertib sekali minum rebusan buah zuriat. Tidak ada satu hari pun kami lewatkan. Aku sudah berharap sangat sangat besar jika Allah member

Menahan

Arti harfiah berpuasa adalah itu. Maaf ternyata aku baru paham. Teori dulu yang aku ngerti hanya sebatas menahan lapar dan haus serta hawa nafsu. Tidak ada yang salah dari pengertianku dulu dan sekarang, namun menurutku aku jadi lebih klik dengan kata menahan yang sekarang. Gimana sih? Maksudnya yang kupikirkan dulu hanya menahan lapar haus juga gak boleh marah atau memenjemen emosi diri, tapi ternyata lebih dari itu ya. Untuk saat ini menahan untuk tidak keluar rumah aja sudah ibadah. Menahan jalan-jalan ibadah juga. Dan yang paling penting menahan pengeluaran dari dompet itu ibadah banget.  Duh, masih terus ngomongin pandemi sih? Ya gimana lagi karena situasi ini yang harus dihadapi. Dibilang siap? Ya Allah jujur aku gak siap sama sekali, kalau tau ada seperti ini dulu aku menahan hura-hura ku untuk menyimpan uang lebih banyak lagi, atau apapun yang membuatku lebih aman sekarang. Bukan aku gak aman sih, tapi untuk sekarang aku harus sebijak mungkin mengeluarkan uang. Semacam b

Efek pandemi

Pandemi ini memang luar biasa efeknya, dari semua kalangan besar apapun kecil merasakan akibatnya. Kalau dari kami pribadi lagi diuji dengan pendapatan yang turun drastis, pendapatan utama kami dari suami langsung tidak ada karena beliau dirumahkan. Dari aku pun tidak full karena apalah aku hanya guru dari TK swasta yang masih membangun. Untuk hidup gimana? Alhamdulillah kita masih punya simpenan walaupun dikit dikit. Pengeluaran di minimalisir keluar. Tapi karena kita banyak dirumah kok ya pengeluaran tetep banyak. Kadang pusing mikirin ini, tapi banyakan ayemnya. Bismillah aku lagi belajar bagaimana menerima agar kita gak pusing sendiri, mengambil hikmah dari yang terhikmah. Rezeki insyaallah datang darimana saja untuk hamba hamba yang bersyukur, mungkin bukan materi yang sekarang kami dapatkan, tapi aku percaya Allah sudah berjanji akan menjamin makhluk hidupnya. Aku gak tau apa ini terlalu dini untuk dibilang berkah atau hikmah. Tapi aku merasa seperti itu sekarang, hubungan person

Ramadhan pertama ( H-29)

Alhamdulillah setengah hari menjalankan puasa. First sahur rada gimana gtu perutnya karena baru pertama makan dini hari. Ramadhan ini tahun ketiga bersama suami, menyiapkan sahur untuk suami.  Bangun tidur bingung dari kemarin gak ngapa ngapain terus aku maksa masku untuk liat liat konten di YouTube menanam sayur yang biasa kita pake. Setelah di pelajari ternyata alat dan bahan yang kami punya bisa menanam bumbu aja, yaitu bawang merah dan bawang putih. Kalo dilihat di video sih caranya mudah, untuk bawang merah dan putih pertama kita harus semai dulu bibitnya baru di pindahkan ke media besar. Setelah dicari cari ternyata punya polibag kecil untuk menyemai bibit. Awalnya sih kita debat harus beli inilah itulah, masku terbiasa semuanya harus serba yang diinginkan, beda sama aku pengennya harus hemat dan memanfaatkan barang barang yang ada. Ini baru usaha pertama sih. Semoga kedepannya gak bosen buat ngurusin, buat kegiatan dan menekan budget belanja, untung untungnya bisa menghasil

Marhaban Ya Ramadhan

Marhaban Ya Ramadhan Alhamdulillah sudah tiba hari dimana kami yang beribadah pahalanya dilipatgandakan. Terimakasih ya Allah kami sekeluarga diberikan kesempatan untuk sampai di Ramadhan Mu. Di bulan ini kami diberikan kesempatan untuk selalu mendekatkan diri kepadaMu, maafkan kami yang selalu lalai untuk beristiqomah beribadah kepadaMu. Kami mempunyai banyak sekali dosa, semoga Ramadhan bisa mensucikan hati kami yang kotor, mensucikan harta kami, mensucikan badan kami.  Ya Allah..  Ramadhan kali ini kami diingatkan untuk selalu bersabar dan tawakal dengan ketetapan Mu. Semoga kami selalu diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi wabah ini ya Allah. Ya Karim.. Jadikan Ramdhan tahun ini menjadi Ramdhan yang dinanti nantikan oleh kami.

Bakso Aci ala kadarnya

Cilok deui cilok deui Udah tau kan kalo cilok itu kepanjangan dari Aci di colok? Jadi biasanya dulu makanya pake lidi gitu terus dikasih saos. Belinya sama mamang mamang yang ngider di depan rumah, dulu murah beli seribu aja dapet banyak lha sekarang seribu cuma dapet dua. Ampuuunnnnnn Aku harus mengatasi jiwa ngiritku demi bisa tetep ngemil enak dan sehat. Eitss lebih tepatnya sih banyak dan kenyang. Wkwkwkw island. Baiklah kuputuskan hari ini bikin cilok tapi asa asa pengen ada kuah kuahnya gtu lho. Mas bojo sih udah beres cuma cilok sama saos plus kecap. Udah favoritnya doi betss. Pastinya udah banyak banget yang tau cara bikin cilok. Kalo belum aku kasih tips and trik ya. Bahan bahan untuk buat cilok: ¼ Aci ½ terigu 1 btr telor 1 batang pincang Garam Penyedap Bawang putih Cara bikinnya: 1. Cincang baput rebus dengan air tambahkan garam 2. Campur Aci dan terigu tuangkan air panas aduk sampe rata 3. Campur dengan penyedap, garam telur dan locang 4. Adonan sampe

Happy Cooking

Ayam crispy saos tiram + ayam pokpok Finally, terlaksana bikin makanan ini yang biasanya beli di hotplate depan Hartono mall. Karena kendala saat ini gak bisa kemana mana jadinya memberanikan diri untuk membuat. Dari sekian banyak percobaan masakan ini yang berhasil haha. Suka sih masak itu tapi entah kenapa tanganku itu gak jago banget buat kalo udah gagal ya enggak enak rasanya. Kan ada tuh yang setiap masak apa aja pasti enak. Kok ya tanganku beda gitu lho. Tapi Alhamdulillah akhirnya jadi juga dan enak kok, enggak sama persis yang biasa kita makan di sana sih tapi miriplahh. Mereka juga kan punya resep rahasia.  Sebenernya ayam pokpok itu kek ayam tepung tapi lebih crispy. Mbikinnya juga gampang buangeeeettt. Aku cuma beli dada ayam setengah kilo jadinya lumayan banyak udah jadi dua masakan.  Cara bikin ayam pokpok Ayam nya di potong tipis tipis (karena klo ketebalan takutnya gak Mateng di dalam) gak usah kasih air ya kalo bisa sih air yg habis di cuci itu di ilangin k