Langsung ke konten utama

Bantuan

Pandemi ini benar benar memiliki dan menghasilkan banyak cerita dari pribadi masing masing. Oh my God! Banyak banget yang pengen aku bagi, tapi maafkan karena aku belum pandai menulis yang langsung mengena dan kalimat nya juga masih acak Adul. Balik lagi ke pandemi, banyak korban, banyak kejadian di luar nalar, banyak kejadian yang mengharuskan untuk punya kesabaran tinggi, dan masih banyak lagi. Contoh kecil, kamu satu satu orang di keluarga yang bekerja, hasil kerja mu semua untuk membiayai kebutuhan sehari hari, tiba tiba perusahaan koleps dan ya finally kamu juga harus diberhentikan bahasa halusnya sih dirumahkan. Sebagai karyawan harus terima karena kondisi sulit ini. Ya mau gimana lagi. Semua sama sama rugi. Lebih rugi lagi ketika perusahaan sama sama tidak berusaha untuk memperjuangkan karyawan nya. Keputusan berubah ubah, awal perjanjian ketika dirumahkan dapat 20% dari gaji, lalu diturunkan lagi 15%, ehh ternyata dapatnya cuma 5%, itupun jam kerja yang dikerjakan hangus tanpa bayaran. 

Kita bisa apa? Cuma terima dan pasrah. Hal demikian akan dan bisa saja terjadi kapanpun. Tidak hanya karena pandemi ini tapi kapanpun dan siapapun. Dan sayangnya kehilangan pekerjaan untuk banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Begitu pun kami.

Tentu pemerintah tidak tinggal diam begitu saja, untuk saat ini mereka fokus pada medis dan orang yang yang terpapar. Karena yang sedang bertarung di gerbang kematian adalah mereka. Tentu mereka prioritasnya. 

Selain medis dan korban. Ternyata muncul dampak sosial dari ini, mereka menyebut nya kemiskinan baru karena pandemi. Banyak pekerja harian di ibukota harus pulang kampung karena kehabisan uang. Mudik dilarang. Dan tentu saja bantuan sosial untuk siapa dan bagaimana pendistribusian nya. Untuk yang tidak mampu sudah mendapatkan setiap bulannya. Sekarang ditambah orang miskin baru efek pandemi. Hmmm. Rasa nya gimana gitu ya. Dibilang miskin kami merasa masih cukup. Tapi kok dapat bantuan dari desa. 

Honestly, aku dan keluarga belum pernah sama sekali menerima bantuan apapun. Alhamdulillah kami bisa mencukupi kebutuhan selama efek pandemi ini. Walaupun mumet dan gak seenaknya menghambur hamburkan duit. 
Finally, kami menerima karena itu bantuan untuk yang terkena dampak pandemi yg dirumahkan. Semoga kami bisa mengembalikan secepatnya dan memutar kepada orang yang membutuhkan kelak. Ini efekku. Bagaimana efek mu?

#day8
#30haribercerita
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Märchen – Marienkind - Brüder Grimm

Anak Maria diterjemahkan oleh: Silvi Ushliha untuk memenuhi tugas akhir Ueberzetsung D-I yogyakarta, 6 Januari 2013 Dipinggiran hutan yang sangat besar, hiduplah seorang penebang kayu dengan istrinya. Ia hanya memiliki satu orang anak, anaknya seorang perempuan masih 3 tahun. Mereka sangat miskin, karena mereka tidak memiliki banyak Roti dan Sosis setiap harinya, untuk mereka makan.   Pada suata hari penebang kayu lebih awal pergi ke Hutan untuk bekerja. Dan   ia menebang kayu, disana berdiri seorang yang cantik, Wanita yang lebih besar darinya, ia mengenakan mahkota di kepalanya terbuat dari cahaya bintang, ia lalu berkata kepada tukang kayu: “aku adalah Bunda Maria, Ibu dari Jesus. Kamu sangat miskin dan kekurangan. Berikan anakmu padaku. Aku akan merawat, menjadi ibunya dengan baik”. Penebang kayu mendengarjan. Ia menjemput anaknya dan menyerahkan kepada Bunda Maria, lalu mereka pergi menuju surga. Hidupnya bertambah baik. Mereka makan rotimanis dan meminum susu ma

Menyendiri

Hari Sabtu pulang cepat dan mas bojo masih kerja. Rasanya gak pengen pulang dulu. Mau ngajakin temen main belum kontak dari pagi, jadinya males nunggu, males kebawah juga (sekarang udah jadi anak atas) Alhasil mampir deh kesini, tempat nongkrong yang jaman kuliah selalu kesini ini cabang baru lagi.  Dateng sendirian, niatnya mah sambil ngerjain tugas tapi karena ada wifi gratis jadinya malah yutuban.  Ternyata, dampaknya lumayan sama diriku (alah bilang aja gak suka dirumah) hahaha Eh tapi beneran bikin fresh gak monoton pergi-sekolah-rumah seminggu keknya gitu terus. Untuk harga di bowling naiknya banyak ya, sup buah yang di kemas jadi ala ala cafe sama suasana yang asik banget buat Nongki.  Maulah kesitu lagi sambil nongkrong sama mas bojo. 

Ectopic Pregnancy

Sudah lama kupendam ini semua.. Hanya orang orang lingkup kecilku yang tahu. Dan kupikir untuk apa menceritakan yang belum rezekiku..  Bulan juli 2022 Suami bernegosiasi untuk ayo kita lakukan program hamil lagi, semua akan ada obatnya katanya.. Namun aku terus ragu tentang kondisi dan keuangan. Ia selalu bilang kalau dari kami ada yang memang tidak bisa kami akan berkomitmen untuk tetap bersama. Akhirnya setelah perdebatan panjang dan dengan keyakinan yang diberikan suami aku memutuskan yuk cari tahu tentang program itu.  Berawal aku tanya tanya dengan rekan yang kerja di salah satu RS yang menangani hal tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk yuk tanya langsung ke RS sadewa di IVF centre. Disana kami mendapatkan informasi ada program hamil dengan paket untuk mengetahui kondisi awal. Setelah melihat tentang biaya kami berdua merasa Insya Allah mampu dan masih bisa di jangkau.  Banyak proses yang kami lakukan, pertama suami cek sperm kemudian di konsultasikan kepada dr andrologi, aku