Langsung ke konten utama

Garis satu


Pagi setelah sahur dan subuhan kuterlelap lagi, terbangun karena panggilan alam, kulirik rak dikamarku ada satu tes kehamilan, dalam hati kecil gak usah di tes dulu, tp aku terlalu penasaran karena tamu merah belum kunjung Dateng juga sekitar 5 hari ini. Akhirnya kuberanikan diri membaca bungkus itu, dan akhirnya.. garis satu lagi. (Lagi) (lagi) entah sudah berapa bungkus tes ini yang aku pakai untuk mengecek. Setiap perjalanan dari kamar ke kamar mandi selalu khawatir dag-dig-dug dan rasa gak karuan lainnya. Setiap langkah pun selalu meminta ini tes yang terakhir dan mendapatkan garis dua. 

Tapi, lagi ini belum waktu kami untuk mendapat kabar gembira itu. Mungkin jika kami mendapat sekarang belum tentu juga kami endingnya akan gembira. Iya, Allah masih menunda keinginan dan harapan kami. Setiap bulan dan sebulan belakangan ini kami merasa kami tertib sekali minum rebusan buah zuriat. Tidak ada satu hari pun kami lewatkan. Aku sudah berharap sangat sangat besar jika Allah memberi jawaban atas doa doa dan usaha kami, tapi.. ternyata masih di tunda. Bismillah kami mulai usaha baru lagi, semoga Istiqomah dalam setiap usaha. 

Setelah dari kamar mandi, aku cuma diem aja ternyata mas bojo memperhatikan kenapa? Aku jawab: tadi aku tes tapi garis satu. Yaudah gapapa. Belum waktunya. Sedikit ucapannya melegakan aku. Allah tau yang terbaik untuk kami, Allah pasti memberikan yang terbaik untuk hambanya. Kadang aku sendiri merasa hal yang aku inginkan jadi yang terbaik untuk saat ini. 

Akupun tidak tau sampai kapan kami menunggu, sudah menginjak tahun ketiga kami menikah. Allah masih menyimpan anak kami, ia akan datang ketika kami siap. Aku tunggu janji itu ya Allah.

#Day6
#30haribercerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Märchen – Marienkind - Brüder Grimm

Anak Maria diterjemahkan oleh: Silvi Ushliha untuk memenuhi tugas akhir Ueberzetsung D-I yogyakarta, 6 Januari 2013 Dipinggiran hutan yang sangat besar, hiduplah seorang penebang kayu dengan istrinya. Ia hanya memiliki satu orang anak, anaknya seorang perempuan masih 3 tahun. Mereka sangat miskin, karena mereka tidak memiliki banyak Roti dan Sosis setiap harinya, untuk mereka makan.   Pada suata hari penebang kayu lebih awal pergi ke Hutan untuk bekerja. Dan   ia menebang kayu, disana berdiri seorang yang cantik, Wanita yang lebih besar darinya, ia mengenakan mahkota di kepalanya terbuat dari cahaya bintang, ia lalu berkata kepada tukang kayu: “aku adalah Bunda Maria, Ibu dari Jesus. Kamu sangat miskin dan kekurangan. Berikan anakmu padaku. Aku akan merawat, menjadi ibunya dengan baik”. Penebang kayu mendengarjan. Ia menjemput anaknya dan menyerahkan kepada Bunda Maria, lalu mereka pergi menuju surga. Hidupnya bertambah baik. Mereka makan rotimanis dan meminum susu ma

Menyendiri

Hari Sabtu pulang cepat dan mas bojo masih kerja. Rasanya gak pengen pulang dulu. Mau ngajakin temen main belum kontak dari pagi, jadinya males nunggu, males kebawah juga (sekarang udah jadi anak atas) Alhasil mampir deh kesini, tempat nongkrong yang jaman kuliah selalu kesini ini cabang baru lagi.  Dateng sendirian, niatnya mah sambil ngerjain tugas tapi karena ada wifi gratis jadinya malah yutuban.  Ternyata, dampaknya lumayan sama diriku (alah bilang aja gak suka dirumah) hahaha Eh tapi beneran bikin fresh gak monoton pergi-sekolah-rumah seminggu keknya gitu terus. Untuk harga di bowling naiknya banyak ya, sup buah yang di kemas jadi ala ala cafe sama suasana yang asik banget buat Nongki.  Maulah kesitu lagi sambil nongkrong sama mas bojo. 

Ectopic Pregnancy

Sudah lama kupendam ini semua.. Hanya orang orang lingkup kecilku yang tahu. Dan kupikir untuk apa menceritakan yang belum rezekiku..  Bulan juli 2022 Suami bernegosiasi untuk ayo kita lakukan program hamil lagi, semua akan ada obatnya katanya.. Namun aku terus ragu tentang kondisi dan keuangan. Ia selalu bilang kalau dari kami ada yang memang tidak bisa kami akan berkomitmen untuk tetap bersama. Akhirnya setelah perdebatan panjang dan dengan keyakinan yang diberikan suami aku memutuskan yuk cari tahu tentang program itu.  Berawal aku tanya tanya dengan rekan yang kerja di salah satu RS yang menangani hal tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk yuk tanya langsung ke RS sadewa di IVF centre. Disana kami mendapatkan informasi ada program hamil dengan paket untuk mengetahui kondisi awal. Setelah melihat tentang biaya kami berdua merasa Insya Allah mampu dan masih bisa di jangkau.  Banyak proses yang kami lakukan, pertama suami cek sperm kemudian di konsultasikan kepada dr andrologi, aku