Langsung ke konten utama

Catatan kecil kami untuk semester 5

cerita kehidupan


Tolong jawab ya..
*apa yang kalian rasakan disemeter 5 ini (mengenai kuliah), bedanya dengan semeter sebelumnya ini apa? Senang, sedih atau pusing? Solusi untuk mengatasai masalah kuliah bagaimana? Silahkan sharing..
Note: tulis yang rapih ya, cantum nama dan komentar
Ø  Mona (Pb. Jerman)
Semester 5 pelajarannya lebih sulit, terutama karena bentuknya sudah bukan studio D lagi (linguistik & Literatur). Senang, tapi capek (mungkin karena pertambahan usia, hehe). Solusi: pikirkan bahwa semua ini, yang kita usahakan saat ini, akan membawa kita pada masa depan yang baik dan luar biasa.. ok  ok! Jadinya tambah semangat!

Ø  Devi (Pb. Jerman)
Bagi saya semeter 5 lebih sulit dari semester sebelumnya. Dapat dilihat dari tugas-tugas yang diberikan sangat memeras otak khususnya (linguistik & literatur). Dari semester 1-4 kayaknya memberi waktu yang leluasa, tugas yang diberikan pun lebih sedikit dan ada studio D, kalo sekarang sih senang senang aja, karena kebersamaan kita untuk menyelasaikan bersama-sama. Solusinya sih, jalanin aja apa adanya. Kalo capek ya istirahat, kalo uda gak capek bangkitkan semangat lagi. Semua ini demi masa depan kita. Waktu yang tersisa gak akan lama lagi kok.. ayo buktikan kelak kit ajadi sarjana pendidikan bahasa Jerman yang berprestasi J

Ø  Oshyn (Pb. Jerman)
Semester 5 pelanjarannya lebih kompliziert, sangat berbeda semester-semester sebelumnya, sennag, sedih dan pusingsemua dirasakan. Senang karena mempelajari hal-hal yang baru, sedih dan pusing karena kadang tidak mengerti apa yang dibicarakan dan dijelaskan oleh dosen (apalagi yang menjelaskan SUSI, hehehe). Solusi: berpikir positif aja, segala sesuatu ada hikmahnya...(sapa tahu dapat cowok jerman..hmmm sedikit gak nyambung) tetap semangat!!

Ø  Nurul (Pb. Prancis)
Semeter 5 yang jelas tanggungannya lebih berat karena udah bukan waktunya lagi buat males-malesan kuliah. Tugas-tugasnya gak Cuma tentang bagaimana cara mengkonjugasi kata kerja, bagaimana membunyikan suatu kata, sekarang tugasnya analisi,analisis, dan analisis. Presentasi makalah sudah bukan suatu yang aneh lagi, betul-betul membutuhkan waktu yang lebih dalam seharinya. Belum lagi jika mengikuti organisasi yang akan mengadakan sebuah acara besar. Dalam waktu seminggu, pagi sampai siang/sore kuliah, sore sampai malem rapat, dan selang-selang waktu senggang diisi untuk mengerjakan tugas! Betul-betul melalahkan dan membuat setress!!

Ø  Norma Pawestri (Pb. Jerman)
Semester 5 ini menurutku melelahkan, banyak mata kuliah baru, rasanya tiap minggu kayak naik komedi putar, tapi gak bisa berhenti. Awalnya capek tapi so far terbiasa! Solusinya:
-          Jangan suka menunda-nunda kerjaan dan manfaatkan waktu sebaik mungkin
-          Tanggung jwaba sama apapun yang kita kerjakan dan percaya itu akan kembali kediri kita sendiri.

Ø  Ayub Bias Avhisa (Pb. Jerman)
Disemester 5 ini menurutku sangat menguras tenaga dan pikiran, banyak hal yang harus dikerjakan, baik tugas kuliah ataupun pekerjaan lainnya. Disemester 5 ini menuntut kita untuk lebih bisa mengatur W.A.K.T.U.
Solusi:
-          Bikin jadwal kegiatan ser\tiap hari, dikasih jam dan durasi kita dalam mengerjakan kegiatan itu
-          Ingat orang tua, kita tau untuk apa kita di JOGJA
-          Tengah malam (meditasi), selalu ingat kepada Sang Penghidup
-          Tanggung Jawab pada didri sendiri dan memaksimalkan potensi
-          Senyum setiap hari J

Ø  Primadessy (Pb. Prancis)
Pusing deh semeter 5 tuh, tugasnya semakin bermutu, gak bisa mengarang indah lagi. Musti lebih banyak belajar juga, kalo gak repot deh...
Solusinya adalah meditasi (puasa belajar) minimal sehari, kalo uda budrek banget tapi besoknya kudu ditingkatin belajarnya..-serius ini- +_+
Solusi tambahan: banyak doa, banyak makan, banyak refresing biar gak stress.

Ø  Okto (Pb. Jerman)
Pusing! Tingkat penguasaan materi agak susah, cara mengatasinya ya lebih perbanyak waktu untuk belajar dan cari-cari diinternet. Buat pengembanagan diri

Ø  Anis Purwanti ( Pb. Jerman)
Lumayan capek sih, tapi ya seneng dapet mata kuliah2 baru yang cukup menantang. Ada beberapa mata kuliah yang lumayan menguras pikiran contoh: linguistiuk. Hhhrrrr bener!! Bikin stress, nggak tugasnya, midnya, teorinya, apalagi eksekusinya besok pas ujian, haduuuh pusing,, tapi tetep haru singet orangtua yang uda bersusuah payah memanyar uang kuliah.
Solusi: tetep konsekuen untuk tetap bertahan dalam komitmen perkuliahan semeter 5 ini, apapaun yang terjadi, sesusah apapun, secapek apapaun tetep “fight”. Udalah dijalanin aja, ini semua merupakan bagian dari perjuangan kita menuju kata sukses. Hidup ya untuk saat ini (present). Karena kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari, intinya keep spirit untuk tetap berusaha menjalani hidup saat ini. SEMANGAT!!!!

Ø  Nino (Pb. Jerman)
Melelahkan dengan semua tugas yang begitu banyak serta mata kuliah-mata kuliah yang mengharuskan kita belajar lebih. Tapi jangan menyerah bahkan disaat tersulit yang kita hadapi. Lakukan semuanya sebaik mungkin. ,,kämpfen ist zum letzten Atem”.. ,,mata pedang yang tajam hanya akan tercipta setelah ditempa berulang-ulang kali.. kitalah mata pedang itu!

Ø  Silpi (PB. Jerman)
Akhir semeter 4 udah sangat takut dengan aktivitas semeter 5. Banyak banget mata kuliah yang dari namanya aja “mengerikan”.. jeng..jeng..jeng! renyata ooh ternyata bener banget semeter 5 ini kita suma harus bersahabat dengan tugas, tugas dan tugas. Semester 5 bisa dibilang masa transisi dari semester sebelumnya, dulu masi bisa santai gak perlu mikirin tugas. Kalau boleh milih lebihbaik semester 5 ini di skip aja deh, tapi kalo liat besok, 3 semester selanjutnya akan lebih berat lagi,kalau masa transisi ini bisa dilewati, semester besok akan jauh lebih mudah dijalani.
Solusi: selama ini sih belum menemukan solusi yang pas dalam menyelasaikan masalah kuliah, dan selama semeter 5 berjalan, tugas yang banyak itu tetep bisa dikerjakan walaupun penuh perjuanagn: pusing, marah, kesel-kesel semuanya campur-campur! Kata seorang teman ini adalah proses pendewasaan, nurut ajalah sam ayang lebih tua. Banyakin sabar J

Ø  Au”emak”Lia (Pb. Jerman)
Melelahkan. Begitulah pendapat teman2ku dan begitupun aku, helloo everybody, ini baru semester 5. SEMANGAT SEMANGAT. Yah itung2 buat penyemangat aja walopun aku juga gak terlalu semangat. Semseter 5 ini sudah mulai terpikir apakah kita salah jurusan, come on! No problem! Yang penting berikan yang tebaik sesuai kemampuan kita, dan kemampuan itu selalu harus kita asah sehari-hari, jangan jadi pemimpi gila (like me) dan janagan terlalu berharap sesuatu yang very very imposible! Semester 5 ini sensasi yg berbeda, literatur & Linguistik adalah salah dua pelajaran yang “menantang”. Gara2 semester 5 inipun, aku jadi terlambat. Hahhaa juskid# yang beda juga tugas2 beeeh... semakin meningkat drastis bikin kepala cenat cenut...

Ø  Dik Tika ( Pb. Jerman)
Pusiiiiiiiinggg....mumeeeet.. mpet2an coz banyak tugas sampai bingung bagi waktu, bener2 nguras teanag! Pikiran dan hati!
Solusi: ngatur waktu, dijadwal mau ngapa2ingtu, biar jelas aja walaupun kadang tetep aja Maleezzz hehheheh (jangan dicontoh!)

Ø  Ella ( Bahasa dan Sastra Indonesia BSI)
Tugas tambah banyak, kegiatan juga. Apalagi ada drama. Duuhhh...tambah banyak yang dipikirin. Tapi ya nikmatin aja, karena dulu kan semester awal Cuma kuliah doank gak ngapa-ngapain. Jalanin aja sesuai kemampuan J

Ø  Intan ( Pb. Jerman)
Semseter 5 bagi saya, pelajarannya semakin susah terutama yang mata pelajaran literatur dan linguistik karena pake bahasa jerman semua. Tapi seneng juga karena bisa diajarin langsung sama orang jermannya. Terus, kayak pelajaran ZiDS & AT pelajarannay kurang optimal. Karena pengajarnya ngasih materinya sedikit, lebih banyaj belajar mandiri untuk nambah ilmu,

Ø  Eva (Pb. Jerman)
Aduh kalo ngomongin semester 5 sih gak ada habisnya. Rasanya nano-nano gitu, hehheh....
Susah, memang..tapi kalau gak susah gak ada sensasinya, ^^ kalau untuk semester sebelumnya juga sama aja, Cuma tingkat kesulitannya semakin bertambah..
Solusi: hmm... mungkin lebih dinikmati aja kuliahnya, jangan lupa usaha serta doanya juga ^^

Ø  Sisca (Pb. Jerman)
Buat aku semester 5 adalah sebuah awal, dimana kita harus memulainya dengan suatu keseriusan sangat berbeda dengan semeter2 sebelumnya, itu sudah pasti. Tapi yaudalah jalani aja. Untuk mengatasi beban berat di semester 5 aku seneng belajar bareng temen2. Kali bareng2 semua jadi enteng J hahhahh

Ø  Nur Utari (PB. Jerman)
Semester 5? Menurutku ini hanyalah sebuah permulaan atau titik awal buat kita tuk bener2 serius mengukir masa depan, mau dibawa keman hidup kita!! Seperti orang2 besar bilang bahwa pikiran kita saat ini adalah perwujudan dari masa depan kelak! So positive Thinking! Yakin kalo kita bisa meraih gelar sarjana sebagai modal dasar untuk kehidupan selanjutnya yang lebih kompleks! Memang mata kuliah semakin susah, tapi karean banyak teman2 yg senasib dan spenanggungan kita saling membantu untuk sama sama sukses!!

Ø  Neta (PB. Jerman)
Semester lima??? Tambah pusing, semester ini semuanya komplicated. Semuanyay berubah semester ini. Mata kuliah yang tambah susah buat aku tambah pusing. Menurutku sebenernya semeter 5 adalah masa pengujian, keseriusan kita untuk kuliah dangat diuji. Masa-masa malasrasa ada di semeter ini. Malas sih aku rasa wajar, tapi paling penting kit aharus tetp semangat! Masa depan cerah menanti kita diluar sana! Neta anak Manieeezzz

Ø  Laila (PB. Jerman)
Semester 5 menurutku semester yang berat. Kenapa berat? Pertama, pelajaran dan mata kuliahnya tambah susah, dan sangat berbeda sekali dengan semester2 sebelumnya. Ada matkul yang membuat stress, itu diperlukan pemahaman dan kerj akeras untuk menyerap ilmunya. Kedua, bahasanya semakin rumit dan susah aja, bahasa tingkat tinggi jew, angell banjet lah!! Hohoho...
Ketiga, tugas2nya pun semakin rumit! Hadewww bikin tambah puyeng ajaa!
Solusi untuk mengatasi: ya kalo gak bisa nanya temen mana yang susah, trus bikin kelompok buat belajar bareng, membahas yang susah dimengerti. Trus lebih giat belajar aja! Dan yang paling penting klo udah ngerasa stress, jenuh atao bosen dgn matkul, Refreshing dulu sejenaklaaah.. HAHHAHA

Ø  Kayla (irera) PB. Jerman
Bisa dibilang semester ini merupakan awal dari cobaan kita terutama buatku, warum? Jika kita bisa melewati semester ini kita bisa menjadi lebih dewasa dan bersabar, karena matakuliah yang kita tempuh mulai kompleks, disamping tugas kuliah semakin banyak, muncul pula masalah dalam kehidupan yang membebani diakhir tahun 2011.

Ø  Anonim (BSI)
Semester 5 adalah sebuah momok bagi anak sastra dan pendidikan, karena itu ada mata kuliah drama! Kenapa bisa menyebut momok? Karena ujian akhirnya adalah berupa pementasan drama, kalian pasti tau mempersiapkan sebuah drama tidak gampang, semua mahasiswa setiap malam menyiapkan drama untuk ujian akhir, menurutku ini hal yang membuang-buang waktu. Mahasiswa yang seharusnya membaca dirumah, menulis apapun itu, tapi mereka harus latihan. Itu justru membuatnya lelah, sehingga mau tidak mau ini akan berpengaruh ke mata kuliah lain, tidak fokus dengan matakuliah lain,
Solusi: mata kuliah drama dihapuskan, karena hal-hal diatas yang saya sebutkan.

Ø  Damai ( PB. Prancis)
Kuliah semester ini saya merasa kaget, justru saya baru menyadari bahwa banyak sekali yang belum saya kuasai disemester 5 dan hali ini membuat saya kebingungan selama semester 5.

Ø  Kiki (Pb. Jerman)
Sebenernya semester 5 tuh semester krusial. Apalagi matakuliah PB. Jerman sudah beranjak ke step yang lebih tinggi, bukan materi2 dasar lagi, Literatur, Linguistik, AT, SA, ZiDS, DSV semua matakuliah baru. Sedangkan semester 1-4 paling-paling Cuma LV, SW, HV, Sperch, Schreib. Tapi entah kenapa bukannya tambah rajin malah aku tambah mblangsak, bolosan, telatan, warum? Ich weiss nicht genau. Mungkin bosan dengan cara pengajaran yang gitu2 aja, atau bisa emang akunya yang geblek. Pengennya si rajin kuliah, tapi... hehhehe.
Kata kakak tingkat, penetuan tingkatan kebahasa Jermanan ditentukan di semester 5 & 6. Di semseter 5&6 mulai keliatan bakat dan minat kita, semoga aja ada keajaiban yang bisa merubahku. Hahhaha (gak lagi galau2 ma silpi n laila)
Solusi: banyak senyum, biar stress nya ilang, banyak sedekah biar barokah, banyak bertanya biar gak seseat dijalan. Yang penting menata hati, agar bisa menjalani hari, galau boleh, tapi jangan sering-sering... hahahhaha Ayo nggarap Kurzgeschiste!!!

Ø  Anya (PB. Jerman)
Semester 5 buat aku merupakan titik awal keseriusan karena semester ini lebih sulit dibandingkan semseter-semester sebelumnya. Ketika SMA dan memulai kehidupan pendidikan dan lingkungan universitas/ Perguruan Tinggi dimana ada suatu kebingungan penuh tanya dan kekagetan. Mata kuliah sangat berbeda dari semester sebelumnya tidak jarang ini membuat sterss dan kelelahan. Tugas-tugas bertumpuk, memeras otak tetapi harus berpacu dengan waktu, karena saya ibaratkan tugas-tugas seperti proklamasi: dikumpul dalam waktu sesingkat-singkatnya. Semseter 6 juga mencerminkan tingkatan kebahasa jermanan yang kita kuasai. Adakalanya mengeluh, rasa malas sering menghampiri, benar benar masa pengujian. Kita diuji disemester ini. MALAS? Sebaiknay penyakit satu ini kita tendang jauh-jauh jika tidak mau ketinggalan. Semster 5 membuat saya tidak punay waktu karena selalu dihabisakn untuk membuat tugas dan tentu saja mempelajari materi yang belum dipahami, karena apa yang dijelaskan dikelas terkadang sulit dan tidak dimengerti. Jadi perlu latihan dan dipahami 2 sampai 3 kali bahkan berkali-kali.
Solusinya: selama ini kita latihan dan belajar barebg, kalo ada yang gak di ngerti tanta sama yang ngerti, malu bertanya sesat dijalan. Tetep semangat dan nikamti masa-masa perkuliahan ini, kapan lagi kita bisa ber”STRES” ria seperti sekarang ini. Kapan lagi kita  merasakan kebersamaan seperti ini? Ingat teman-teman kita disini keluarga, banyak diantara kita yang berasal dari luar dan memilih UNY sebagai tempat menuntur ilmu dan dipertemukan dijurusan pendidikan bahasa Jerman. Ingat kita disini merangkai mimpi dan mewujudkannya demi masa depan dengan mengupayakan usaha serta doa dalam pencapaian. Kita bersyukur masih menikamati pendidikan ini, dan jangan kecewakan orang tua yang jauh disana. Buatlah yang terbai J J

Komentar: ini adalah sebuah media bagi kami mahasiswa semester 5, agar sedikit dari beban tercurahkan, walaupun hal semacam ini tidak menyelesaikan masalah, namun diharapkan menjadi mediator agar semua mendapatkan kembali semangat semangat yang seoalh dimakan semseter. Kalau bisa, ada beberapa dosen yang membaca dan menganjurkan kepada masing-masing jurusan saat pembuatan kurikulum, agar permahasalahan kami disemester ini bisa sedikit terpecahkan, begitusaja dari saya, sekian terimakasih (silpi)
***Yogyakarta, 21 November – 2 desember 2011

Komentar

  1. astagaaaaaaaaaaaaa......
    aku haru banget baca blog ini. aku jadi tambah semangat liat fight nya teman2. semuanya berjuang demi sukses dan demi ortu. luar biasa. god bless us, friends!!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Märchen – Marienkind - Brüder Grimm

Anak Maria diterjemahkan oleh: Silvi Ushliha untuk memenuhi tugas akhir Ueberzetsung D-I yogyakarta, 6 Januari 2013 Dipinggiran hutan yang sangat besar, hiduplah seorang penebang kayu dengan istrinya. Ia hanya memiliki satu orang anak, anaknya seorang perempuan masih 3 tahun. Mereka sangat miskin, karena mereka tidak memiliki banyak Roti dan Sosis setiap harinya, untuk mereka makan.   Pada suata hari penebang kayu lebih awal pergi ke Hutan untuk bekerja. Dan   ia menebang kayu, disana berdiri seorang yang cantik, Wanita yang lebih besar darinya, ia mengenakan mahkota di kepalanya terbuat dari cahaya bintang, ia lalu berkata kepada tukang kayu: “aku adalah Bunda Maria, Ibu dari Jesus. Kamu sangat miskin dan kekurangan. Berikan anakmu padaku. Aku akan merawat, menjadi ibunya dengan baik”. Penebang kayu mendengarjan. Ia menjemput anaknya dan menyerahkan kepada Bunda Maria, lalu mereka pergi menuju surga. Hidupnya bertambah baik. Mereka makan rotimanis dan meminum susu ma

Menyendiri

Hari Sabtu pulang cepat dan mas bojo masih kerja. Rasanya gak pengen pulang dulu. Mau ngajakin temen main belum kontak dari pagi, jadinya males nunggu, males kebawah juga (sekarang udah jadi anak atas) Alhasil mampir deh kesini, tempat nongkrong yang jaman kuliah selalu kesini ini cabang baru lagi.  Dateng sendirian, niatnya mah sambil ngerjain tugas tapi karena ada wifi gratis jadinya malah yutuban.  Ternyata, dampaknya lumayan sama diriku (alah bilang aja gak suka dirumah) hahaha Eh tapi beneran bikin fresh gak monoton pergi-sekolah-rumah seminggu keknya gitu terus. Untuk harga di bowling naiknya banyak ya, sup buah yang di kemas jadi ala ala cafe sama suasana yang asik banget buat Nongki.  Maulah kesitu lagi sambil nongkrong sama mas bojo. 

Ectopic Pregnancy

Sudah lama kupendam ini semua.. Hanya orang orang lingkup kecilku yang tahu. Dan kupikir untuk apa menceritakan yang belum rezekiku..  Bulan juli 2022 Suami bernegosiasi untuk ayo kita lakukan program hamil lagi, semua akan ada obatnya katanya.. Namun aku terus ragu tentang kondisi dan keuangan. Ia selalu bilang kalau dari kami ada yang memang tidak bisa kami akan berkomitmen untuk tetap bersama. Akhirnya setelah perdebatan panjang dan dengan keyakinan yang diberikan suami aku memutuskan yuk cari tahu tentang program itu.  Berawal aku tanya tanya dengan rekan yang kerja di salah satu RS yang menangani hal tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk yuk tanya langsung ke RS sadewa di IVF centre. Disana kami mendapatkan informasi ada program hamil dengan paket untuk mengetahui kondisi awal. Setelah melihat tentang biaya kami berdua merasa Insya Allah mampu dan masih bisa di jangkau.  Banyak proses yang kami lakukan, pertama suami cek sperm kemudian di konsultasikan kepada dr andrologi, aku