Langsung ke konten utama

Genggaman itu

Genggaman itu
Ramadhan tiga tahun lalu menjadi yang paling kuingat terus. Buka puasa terakhir aku habiskan waktu menemani teman yang akan mudik, menemaninya beli oleh oleh untuk keluarga nya. Aku cukup berbesar hati waktu itu karena menunda mudikku setelah lebaran. Karena bapak ibu akan lebaran ke tempat mbak di Jawa timur. Tidak ada yang janggal waktu itu, ketika sedang memesan makanan di warung makan, tiba tiba teleponku berdering "dek bapak sakit di rawat di panti Nugroho" aku menceritakan ke temanku dan setelah makan aku segera pergi ke rumah sakit, disana sudah ada calon mertua (waktu itu) beliau menceritakan kalau habis jatuh dikamar mandi dan habis masuk angin dan akhirnya dibawa kerumah sakit masih ada di IGD. Aku masuk ke ruangan dan tatapan ku dan hatiku seperti ada yang berbeda nafas bapak mertuaku sangat berat dan tersenggal senggal langsung kutanyakan ke dokter "ga apa apa mbak, bapak demam dan gula darahnya naik banyak sekali itu normal katanya" aku kembali ke beliau dan aku bersalaman, ia sadar itu aku dan aku hanya bisa bilang "segera sehat ya pak, yang sabar" beliau ingin sekali mengucapkan sesuatu untukku tapi beliau tidak bisa, beliau menggenggam tanganku erat sekali aku menatap kedalam tatapannya dalam sekali seperti mengucapkan "dek Silvi titip Wahyu" hanya itu yang bisa kuartikan. Setelah masuk ke bangsal ibu mertuaku bilang pulang saja, besok ibu yang pulang soalnya mau beres beres buat lebaran. Hari itu adalah sahur terakhir. Dalam perjalanan pulang di depan bangsal aku memberikan saran kepada masku "mas kita taruh nomor hape yuk nanti kalau ada apa apa biar bisa dikabarin langsung" ada penolakan dari masku seolah tidak mau terjadi apa apa aku menghormati keputusan nya "gak usah" oh yaudah yuk kita pulang. 

Karena memang lagi tidak sahur dan tidak puasa seharusnya bisa tidur nyenyak, tapi entah kenapa tidurku tidak bisa tenang, selalu terbangun bangun terus. Dan akhirnya pukul 05.15 aku di telepon oleh mas ipar e masku memberi tahu kalau bapak mertua meninggal. Dan hape masku mati tidak bisa dihubungi. Aku segera ke rumah dan disana sudah banyak orang yang membangun kan masku yang tidur tapi belum bangun juga. 

Proses pemakaman berjalan lancar, pengalaman ibu mertuaku yang mungkin paling tidak mengenakkan, karena ia sendiri menjaga bapak waktu itu dan tidak ada yang menemani nya ketika masa masa sulit.
Kini sudah hampir tiga tahun berlalu. Aku tetap masih ingat genggaman itu. Aku diberikan amanah untuk menjaga suamiku ke arah yang baik. Pak jika bapak lihat mungkin bapak bisa tersenyum sekarang karena mas Wahyu sudah banyak perubahan. Semoga akan selalu berubah ke jalan Allah. Aamiin

#day16
#30hariBercerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Märchen – Marienkind - Brüder Grimm

Anak Maria diterjemahkan oleh: Silvi Ushliha untuk memenuhi tugas akhir Ueberzetsung D-I yogyakarta, 6 Januari 2013 Dipinggiran hutan yang sangat besar, hiduplah seorang penebang kayu dengan istrinya. Ia hanya memiliki satu orang anak, anaknya seorang perempuan masih 3 tahun. Mereka sangat miskin, karena mereka tidak memiliki banyak Roti dan Sosis setiap harinya, untuk mereka makan.   Pada suata hari penebang kayu lebih awal pergi ke Hutan untuk bekerja. Dan   ia menebang kayu, disana berdiri seorang yang cantik, Wanita yang lebih besar darinya, ia mengenakan mahkota di kepalanya terbuat dari cahaya bintang, ia lalu berkata kepada tukang kayu: “aku adalah Bunda Maria, Ibu dari Jesus. Kamu sangat miskin dan kekurangan. Berikan anakmu padaku. Aku akan merawat, menjadi ibunya dengan baik”. Penebang kayu mendengarjan. Ia menjemput anaknya dan menyerahkan kepada Bunda Maria, lalu mereka pergi menuju surga. Hidupnya bertambah baik. Mereka makan rotimanis dan meminum susu ma

Menyendiri

Hari Sabtu pulang cepat dan mas bojo masih kerja. Rasanya gak pengen pulang dulu. Mau ngajakin temen main belum kontak dari pagi, jadinya males nunggu, males kebawah juga (sekarang udah jadi anak atas) Alhasil mampir deh kesini, tempat nongkrong yang jaman kuliah selalu kesini ini cabang baru lagi.  Dateng sendirian, niatnya mah sambil ngerjain tugas tapi karena ada wifi gratis jadinya malah yutuban.  Ternyata, dampaknya lumayan sama diriku (alah bilang aja gak suka dirumah) hahaha Eh tapi beneran bikin fresh gak monoton pergi-sekolah-rumah seminggu keknya gitu terus. Untuk harga di bowling naiknya banyak ya, sup buah yang di kemas jadi ala ala cafe sama suasana yang asik banget buat Nongki.  Maulah kesitu lagi sambil nongkrong sama mas bojo. 

Ectopic Pregnancy

Sudah lama kupendam ini semua.. Hanya orang orang lingkup kecilku yang tahu. Dan kupikir untuk apa menceritakan yang belum rezekiku..  Bulan juli 2022 Suami bernegosiasi untuk ayo kita lakukan program hamil lagi, semua akan ada obatnya katanya.. Namun aku terus ragu tentang kondisi dan keuangan. Ia selalu bilang kalau dari kami ada yang memang tidak bisa kami akan berkomitmen untuk tetap bersama. Akhirnya setelah perdebatan panjang dan dengan keyakinan yang diberikan suami aku memutuskan yuk cari tahu tentang program itu.  Berawal aku tanya tanya dengan rekan yang kerja di salah satu RS yang menangani hal tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk yuk tanya langsung ke RS sadewa di IVF centre. Disana kami mendapatkan informasi ada program hamil dengan paket untuk mengetahui kondisi awal. Setelah melihat tentang biaya kami berdua merasa Insya Allah mampu dan masih bisa di jangkau.  Banyak proses yang kami lakukan, pertama suami cek sperm kemudian di konsultasikan kepada dr andrologi, aku